1.
MSDM pada abad 21 ini meghadapi
tantangan internal maupun eksternal yang berat, jelaskan dan beri illustrasi
terhadap hal tersebut ?
Tantangan MSDM abad 21
a. Tantangan
Eksternal MSDM
1) Tantangan
Ekonomi
Tidak dapat disangkal
bahwa situasi perekonomian secara makro harus diperhitungkan meskipun suatu
organisasi mungkin tidak dapat berbuat banyak dalam hal mengambil langkah –
langkah tertentu untuk mempengaruhi situasi nyata yang dihadapinya. Fluktuasi
yang terjadi seperti inflasi, stagflasi, resesi, depresi, tingkat pengangguran,
tingkat suku bunga dan lain sebagainya merupakan aspek – aspek perekonomian
yang harus selalu diperhitungkan. Harus diakui bahwa tidak mudah
memperhitungkan faktor – faktor tersebut. Alasannya antara lain karena sifat
perekonomian yang dewasa ini yang ditandai oleh ketergantungan bukan hanya
tingkat domestik, akan tetapi juga pada tingkat multilateral, regional, dan
bahkan global. Berarti bahwa resonansi suatu gejala ekonomi di suatu negara
atau wilayah lain, apalagi kalau negara – negara kuat atau yang industrinya
sudah sangat maju turut terlibat. Kondisi ekonomi secara umum sangat menentukan
keberhasilan organisasi. Upah, harga yang ditetpkan oleh pemasok dan pesaing,
serta kebijakan fiskal pemerintah akan mempengaruhi biaya produksi barang dan
penawaran jasa serta kondisi pasar tempat kita menjual. Indikator ekonomi umum
mengukur pendapatan dan produk nasional, tabungan, investasi, harga, upah,
produktivitas, lapangan kerja, aktivitas pemerintah, pengangguran, kebijakan
moneter, lalu lintas devisa, suku bunga, lembaga keuanagan bank dan nonbank,
serta inflasi dan transaksi internasional.
2) Tantangan
Demografis
Tenaga
kerja merupakan penduduk yang berada dalam usia
kerja. Menurut UU No. 13 tahun 2003 Bab I pasal 1 ayat 2 disebutkan bahwa
tenaga kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna
menghasilkan barang dan atau jasa baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun
untuk masyarakat. Tenaga
kerja dibedakan menjadi : (Tenaga Kerja Internal : Karyawan
tepat/kontrak), (Tenaga Kerja Eksternal : Individu yang mencari pekerjaan)
·
Berdasarkan level pendidikan, Semakin tinggi prosentase pekerja yang berpendidikan rendah akan
menyulitkan bagian HR untuk meningkatkan kompetensi maupun skills karyawan. Asumsi
terpenting adalah untuk mendapatkan tenaga kerja yang berkualitas harus dilihat
dari kualitas sistem pendidikan yang ada di suatu negara. Artinya, jika suatu
negara memiliki sistem pendidikan yang baik, maka sistem itu akan mampu
melahirkan tenaga kerja yang baik. Nah dengan demikian dunia pendidikan
merupakan hal yang sangat esensial dalam penyerapan tenaga kerja. Dalam hal ini
peran MSDM dalam mengembangkan kemampuan karyawanya dengan mengadakan
pelatihan, pengembangan, pemberian bea siswa, coaching, mentoring, dll.
·
Berdasarkan Usia Karyawan, Semakin besar prosentase karyawan
generasi tua akan menyulitkan bagian HR untuk meningkatkan
kinerja/produktivitas dan membengkaknya biaya kompensasi karyawan. Adanya
resiko kesehatan, meningkatnya kecelakaan pekerja Adanya resiko kesehatan,
meningkatnya kecelakaan pekerja karena proses biologis (menua), faktor
keluarga. Dalam hal ini peranan MSDM dalam mengelola sumber daya manusia
melalui program pensiun dini, program re-training, karyawan, pelatihan motivasi
kerja.
Perbedaan Antar Generasi Karyawan, Generasi Senior ( 1900-1945),
Generasi Baby Boomers (1946-1964), Generasi X (1965-1979), Generasi Y
(1980-1987), Generasi Z (1990-sekarang)
3) Perkembangan
Teknologi
Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi, menciptakan struktur baru, yaitu struktur global. Struktur tersebut
akan mengakibatkan semua bangsa di dunia termasuk Indonesia, mau tidak mau akan
terlibat dalam suatu tatanan global yang seragam, pola hubungan dan pergaulan
yang seragam khususnya dibidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Aspek Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) yang semakin pesat terutama teknologi
komunikasi dan transportasi, menyebabkan issu-issu global tersebut menjadi
semakin cepat menyebar dan menerpa pada berbagai tatanan, baik tatanan politik,
ekonomi, sosial budaya maupun pertahanan keamanan. Dalakm kehidupan organisasi Pesatnya iptek
membuat proses pekerjaan berubah dari manual menjadi otomatis (computerized).
Dalam hal ini peranan MSDM dalam menggunakan teknologi sebagai suatu alat
melakukan rekrutmen dan seleksi sesuai dengan kompetensi saat ini (technology
well-known), Melakukan pelatihan/coaching terhadap perkembangan teknologi
informasi
4) Diversitas
SDM
Dengan menghilangnya
batas-batas negara memudahkan angkatan kerja untuk bekerja di negara mana pun
sesuai dengan keahliannya. Akibatnya, suatu organisasi akan memiliki keragaman
(diversitas), baik dari kultur, ras, umur, gender, skill, maupun pendidikan.
Kondisi ini mempengaruhi organisasi, baik pengaruh positif maupun negatif. Sisi
positifnya keragaman angkatan kerja (diversitas) adalah dapat meningkatkan
keefektifan organisasi, akan mempertinggi moral karyawan, memberikan akses yang
lebih besar terhadap segmen-segmen pasar yang baru, dan meningkatkan
produktivitas. Adapun sisi negatifnya adalah akan mempertajam ketegangan
antarkaryawan karena diversitas menimbulkan konflik yang disebabkan oleh
perbedaan kultur yang akhirnya akan mengganggu kinerja organisasi. Untuk
mengurangi dampak negatif keragaman angkatan kerja, maka organisasi harus
mengelola diversitas tersebut dengan baik
agar memberikan keunggulan kompetitif bagi organisasi. Caranya adalah
dengan menciptakan organisasi multikultur. Peranan MSDM dengan menciptakan
pengaruh dalam organisasi
·
melakukan
pelatihan komunikasi interpersonal
·
Membuat
sistem SDM yang obyektif, bebas dari bias/nilai subyektif
·
Mengembangkan
budaya perusahaan yang menjunjung tinggi perbedaan (value diversity)
·
Melakukan
penyatuan visi dan misi perusahaan melalui gathering, team-building dll.
5) Pengelolaan
SDM di Era Globalisasi
Meningkatnya arus
perdagangan bebas sebagai efek dari globalisasi, membuat praktik
ekonomi-politik internasional semakin tampil dalam berbagai rupa. Multinational
Corporation (MNC) adalah salah satu jenis perdagangan internasional yang meraih
prestasi gemilang mulai abad ke-20. Keberadaan MNC ini bukanlah suatu hal yang
benar-benar baru, karena jauh sebelum abad ke-20 pun, praktik MNC telah ada dan
mencapai kejayaannya melalui perdagangan. MNC terus berkembang seiring
perekonomian dunia yang semakin hari terus berkembang. Saat ini seiring
perkembangan tersebut negara yang berperan besar sebagai aktor utama dalam
perkembangan jaman dalam perdagangan internasional. Lama-kelamaan muncul
beberapa aktor lain yang memiliki peran signifikan dalam membentuk perdagangan
internasional. Salah satu aktor (selain negara) yang memiliki pengaruh besar
dalam melakukan perdagangan internasional adalah Multinational Corporation
(MNC). Perusahaan yang beroperasi pada paling tidak dua negara penerima (host country)
yang dihubungkan melalui sebuah perusahaan induk dengan ikatan kepemilikan yang
sama. MNC yang beroperasi di negara lain (host country) disebut sebagai subsi
diary, sementara MNC yang beroperasi di negara asalnya disebut perusahaan
induk.
6) Perubahan
Regulasi Pemerintah
Sifat dan stabilitas politik berbeda antara
satu negara dengan negara yang lain. Banyak negara yang berfungsi di bawah
sistem hukumdan politik yang tidak stabil. Beberapa pemerintahan biasanya jatuh
karena kudeta oleh militer. Para Diktator dan raja di negara-negara lain
menggunakan kekuasaan mereka untuk mengharuskan perusahaan-perusahaan
internasional membeli barang dan jasa dari perusahaan negara tuan rumah yang
dimiliki atau dikendalikan oleh para penguasa atau keluarga para penguasa.
b.
Tantangan Internal MSDM
1)
Restrukturisasi Organisasi
Resturuksasi oragnisasi Manusia merupakan cara
perusahaan melakukan rekayasa ulang yang berkaitan dengan proses bisnis. proses
SDm sering menjadi sasaran utama rekayasa guna meningkatkan efisiensi Biaya,
layanan kepada konsumen dan daya saing. Reenginering merupakan istilah yang
digunakan untuk mengacu pada perubahan organisasi dalam cakupan yang luas,
meliputi downsizing, delayering, restrukturisasi dan perbaikan proses.
Perubahan tersebut akan berjalan baik jika sumber daya manusia dirubah terlebih
dahulu untuk mendukung tujuan tsb, sehingga timbullah istilah reengineering
SDM. Jadi target dari reengineering SDM berkaitan dengan efisiensi biaya,
peningkatan pelayanan kepada pelanggan dan daya saing Usaha.
2)
Karakteristik Organisasi
Karakteristik organisasi adalah perilaku dan tingkah laku suatu
badan/institusi terhadap kondisi yang ada diluar institusi itu maupun didalam
institusi itu sendiri, artinya dalam dunia bisnisnya selalu fokus kepada
pelanggannya yang bukan hanya dari luar perusahaan itu tapi juga orang-orang di
dalam perusahaan yang merupakan aset perusahaan itu sendiri. (Maksudnya Masih
jarang sebuah institusi itu menganggap karyawannya berpotensi untuk jadi aset
dan akhirnya kurang mendapat perhatian dari perusahan itu sendiri), jadi semua
mengarah kepada mutu yg ditentukan oleh 2 hal seperti yg tertulis sebelumnya.
Karakteristik Organisasi yang efektif adalah :
·
Concern terhadap SDM dan
memperlakukan SDM sebagai Aset yang berharga
·
Program Training dan
Pengembangan terbuka seluas-luasnya
·
Program kompensasi
terlaksana dengan baik
·
Tingkat perputaran SDM
rendah
·
Top manajemen mempunyai
komitmen dan mendukung terhadap perkembangan SDM
·
Semua Team turut
berpartisipasi dalam membuat kebijakan organisasi
3)
Aplikasi Teknologi
Penerapan HRIS Sistem informasi yang menyediakan fasilitas
penyimpinformasi karyawan untuk memudahkan manajemen dpengambilan keputusan.
(cth : SIPEG UI), Teknologi robot pada industri otomotif, Computer aided
design/manufactur (CAD/CAM), Just in Time (JIT) System, Penggunaan call center
daripada outlet, Perkembangan e-commerce
4)
Hubungan Pekerja
Hubungan kerja jangka
menggambarkan saling keterkaitan yang ada antara pengusaha dan karyawan di
tempat kerja. Ini mungkin bersifat formal, misalnya kontrak kerja, prosedur
perjanjian. Atau mereka mungkin informal, dalam bentuk psikologis kontrak, yang
menyatakan asumsi dan harapan tertentu tentang apa manajer dan majikan harus
menawarkan dan bersedia untuk memberikan (Kessler dan Undy, 1996). Mereka dapat
memiliki dimensi individual, yang mengacu pada individu kontrak dan harapan,
atau dimensi kolektif, yang mengacu pada hubungan antara serikat manajemen dan
perdagangan, asosiasi staf atau anggota konsultasi bersama badan-badan seperti dewan bekerja.
Para pihak manajer, karyawan dan perwakilan karyawan. The
'substansi' menggabungkan pekerjaan, penghargaan dan karir individu dan
komunikasi dan budaya organisasi karena mempengaruhi mereka. Hal ini juga dapat
mencakup kesepakatan bersama dan karyawan gabungan hubungan mesin (karya dewan
dan sejenisnya). Formal dimensi
mencakup aturan dan prosedur, dan aspek informal yang meliputi pengertian,
harapan dan asumsi. Akhirnya, hubungan kerja ada di berbeda tingkatan dalam organisasi
(Manajemen kepada karyawan pada umumnya, dan manajer kepada
karyawan individu dan perwakilan mereka atau kelompok orang). Pengoperasian
hubungan juga akan dipengaruhi oleh proses seperti komunikasi- kation dan
konsultasi, dan oleh gaya manajemen yang berlaku di seluruh organisasi atau
diadopsi oleh manajer individu.
5)
Pergeseran Budaya dan Norma Perusahaan
Pengaruh kebudayaan
menimbulkan peersoalan penting lainnyaa yang mempengaruhi MSDM internasional.
Kebudayaan adalah kekuatan sosial yang mempengaruhi nilai-nilai, keyakinan dan
tindakan sekelompok orang yang berbeda. Perbedaan kebudayaan memang ada antara
negara-negara, tetapi perbedaan yang signifikan juga ada dalam suatu negara. Jarak kekuasaan adalah dimensi kebudayaan yang merujuk pada
ketidaksamaan di antara orang-orang dalam satu negara. Individualisme adalah
dimensi kebudayaan yang merujuk pada sejauh mana orang-orang di satu negara
lebih suka bertindak sebagai individu daripada sebagai anggota kelompok.
Maskulinitas/feminitas adalah dimensi kebudayaan yang merujuk pada tingkat
sampai mana nilai-nilai “maskulin” menjatuhkan nilai-nilai “feminim”.
Pengindaran ketidakpastian adalah dimens kebudayaan yang merujuk pada pilihan
orang-orang di satu negara atas situasi-situasi yang terstruktur daripada
situasi-situasi yang tidak terstruktur. Orientasi jangka panjang adalah dimensi
kebudayaan yang merujuk pada nilai-nilai yang dimiliki oleh orang yang
menekankan masa depan, yang bertentangan dengan niali-nilai jangka pendek yang
fokus pada masa sekarang dan masa lalu. Dan juga MSDM menerapkan Knowledge
management (KM) adalah sebuah konsep baru di dunia bisnis yang banyak digunakan
di berbagai perusahaan. KM adalah sebuah proses yang mengkoordinasikan
penggunaan informasi, pengetahuan, dan pengalaman. Tujuan penerapan knowledge
management di perusahaan adalah untuk meningkatkan dan memperbaiki operasional
perusahaan dalam mencari keuntungan kompetitif.
2.
Pengadaaan SDM diawali dengan
mengadakan analisis pekerjaan yang antara lain menghasilkan deskripsi pekerjaan
dan spesifikasi pekerjaan. Jelaskan lamgkah – langkah yang harus dilakukan
dalam analisis pekerjaan ?
a.
Analisis Pekerjaan
Analisis pekerjaan (job
analysis) perlu dilakukan agar dapat mendesain organisasi serta menetapkan
uraian pekerjaan,spesifikasi pekerjaan, dan evaluasi pekerjaan. Analisi
pekerjaan adalah menganalisis dan mendesain pekejaan apa saja yang harus
dikerjakan, bagaimana mengerjakannya, dan mengapa pekerjaan itu harus
dikerjakan. Analisi pekerjaan akan memberikan informasi mengenai uraian
pekerjaan, spesifikasi pekerjaan, dan evaluasi pekerjaan bahkan dapat
memperkirakan pengayaan atau perluasan pekerjaan dan penyederhanaan pekerjaan
pada masa yang akan datang. Analisi pekerjaan adalah informasi tertulis mengenai pekerjaan
apa saja yang harus dikerjakan dalam suatu perusahaan agar tujuan tercapai.
Manfaat analisis pekerjaan akan memberikan informasi tentang aktivitas pekerjaan, standar pekerjaan,
konteks pekerjaan, persyaratan personalia(personnel
requirement), perilaku manusia, dan alat-alat yang akan dipergunakan.
b.
Tujuan Analisis Pekerjaan
Job description, Job classification, Job evaluation,
Job restructuring, Personnel requirement/ specifications, Performance
appraisal, Worker training, Worker mobility, Efficienc, Safety, Human resource planning, Legal /
quasi legal requirement
c.
Langkah-Langkah
Analisis Pekerjaan
Proses
dalam menganalisis pekerjaan melalui langkah-langkah sebagai berikut
1)
Menentukan
penggunaan hasil informasi analisis pekerjaan.
2)
Mengumpulkan
informasi tentang latar belakang.
3)
Menyeleksi
muwakal (orang yang akan diserahi) jabatan yang akan dianalisis.
4)
Mengumpulkan
informasi analisis pekrjaan.
5)
Meninjau
informasi dengan pihak-pihak yang berkepentingan.
6)
Menyusun
uraian pekerjaan dan spesifikasi pekerjaan
7)
Meramalkan/memperhitungkan
perkembangan perusahaan.
Penjelasannya adalah
sebagai berikut:
1)
Menentukan
penggunaan hasil informasi analisis pekerjaan artinya penganalisis harus
mengetahui secara jelas apa kegunaan hasil informasi analisis pekerjaannya.
Karena hasilnya akan digunakan untuk menentukan jenis data yang akan di
kumpulkan dan teknik pengumpulan datanya. Informasi hasil analisis pekerjaan
diperguanakan untuk menetapkan job
description, job specication, dan job evaluation dalam pengadaan pegawai.
2)
Mengumpulkan informasi tentang latar
belakang artinya
penganalisis harus mengumpulkan dan mengkualifikasikan data, meninjau informasi
latar belakang seperti bagan organisasi, bagan proses, dan uraian pekerjaan.
Pengumpulan data dilakukan dengan metode penilitian deskriptif analisis,
survei, sensus, dan sample, sedangkan teknik pengumpulan data dapat dengan cara
wawancara, observasi, kuesioner, dan angket. Data yang terkumpul di
kualifikasikan, dianalisis, dan diaplikasikan kepada masa depan.
3)
Menyeleksi
muwakal jabatan yang akan dianalisis artinya penganalisis harus memilih
beberapa muwakal jabatan untuk dianalisis. Hal ini perlu dilakukan untuk
menghemat biaya dan waktu jika banyak pekerjaan yang akan dianalisis.
4)
Mengumpulkan
informasi analisis pekerjaan artinya penganalisis kemudian mengadakan analisis
pekejaan secara actual dengan menghimpun data tentang aktifitas pekerjaan,
perilaku karyawan yang diperlukan, kondisi kerja, dan syarat-syarat personel
yang akan melaksanakan pekerjaan.
5)
Meninjau
informasi dengan pihak-pihak yang berkepentingan artinya analisis pekerjaan
mediakan informasi tentang hakikat dan fungsi pekerjaan. Informasi hendaknya
diverifikasi dengan pekeja yang akan melaksanakkan pekerjaan itu serta atasan
langsung karyawan langsung bersangkutan. Dengan memverifikasi informasi itu
akan membantu untuk menentukan kebenarannya dan melengkapinya secara aktual
serta dapat di pahami dengan mudah oleh semua pihak yang berkepentingan.
Langkah peninjauan ini juga akan dapat membantu perolehan penerimaan seseorang
atas data analisis pekerjaan yang telah dihimpun dengan memberikan kesempatan
bagi orang tersebut untuk memodifikasi uraian tetang aktifitas yang
dilaksanakannya.
6)
Menyusun
uraian pekerjaan dan spesifikasi pekerjaan artinya penganalisis pekerjaan
kemudian menyusun uraian pekerjaan, uraian jabatan, dan evaluasi pekerjaan.
7)
Meramalkan/mempehitungkan
perkembangan perusahaan, artinya penganalisis harus juga
memperhitungka/meramalkan perkembangan uraian pekerjaan, spesifikasi pekerjaan,
apakah I kemudian hari diperlukan pengayaan pekerjaan, perluasan pekerjaan, dan
penyederhanaan pekerjaan dalam perusahaan. Hal ini perlu guna memperhitungkan
kemepuan karyawan untuk masa kini dan masa depan supaya mereka dapat tetap
melaksanakan pekerjaan walaupun ada pemakaian teknokrat canggih dan
reorganisasi perusahaan.
Dengan analisis pekerjaan maka kita memperoleh informasi
tentang uraian pekerjaan, uraian jabatan, spesifikasi pekerjaan dan evaluasi
pekerjaan pada perusahaan tersebut.
d. Penggunaan Informasi Analisis Pekejaan.
Analisis pekerjaan selain menghasilkan job description, job spesifikasi, dan job evaluation juga berguna untuk
hal-hal berikut.
1)
Rerekrutan dan seleksi (recruitment and
selection)
Analisis pekerjaan memberikan informasi
tentang uraian pekerjaan dan syarat-syarat karyawan yang diperlukan untuk melaksanakan
pekerjaan. Isi spesifikasi dipergunakan menjadi dasar seleksi untuk memutuskan
jenis orang yang perlu direkrut dan diangkat.
2)
Kompensasi (compensation)
informasi analisis pekerjaan memberikan pemahaman yang
jelas tentang latar belakang (pendidikan, usia, pengalaman, dan lain-lain)
orang yang menduduki jabatan itu, sehingga perusahaan dapat menentuka gajinya.
3)
Evaluasi Jabatan
Informasi memberikan pemahaman yang jelas mengenai
berat/ringannya pekerjaan, besar/kecilnya resiko yang di hadapi pekerja,
sulit/mudahnya mendapatkan personil. Dengan demikian, perusahaan dapat
menetapkan geji pada posisi jabatan tersebut.
4)
Penilaian Prestasi Kerja (performance
Appraisal)
Penilaian prestasi kerja merupakan upaya membandingkan
prestasi aktual pegawai dengan prestasi kerja yang diharapkan darinya. Untuk
menentukan apakah suatu pekerjaan bisa dikerjakan atau diselesaikan dengan baik
maka uraian pekerjaan akan sangat membantu dalam penentuan sasaran
pekerjaannya.
5)
Latihan (Training)
Informasi analisis pekerjaan digunakan untuk merangsang
program latihan dan pengembangan. Uraian pekerjaan, perlengkapan, dan jenis
keterampilan pekerja digunakan bahan pembantu dalam pengembangan
program-program latihan.
6)
Promosi dan Pemindahan
Informasi analisis pekerjaan akan digunakan untuk
membantu menentukan promosi ataupun pemindahan karyawan.
7)
Organisasi
Informasi jabatan yang diperoleh dari analisis pekerjaan
seringkalimemberikan petunjuk bahwa informasi yang ada perlu di perbaiki.
8)
Pemerkayaan Pekerjaan (Work simplifikation)
Informasi analisis pekerjaan dipergunakan untuk
memeperkaya pekerjaan pada suatu jabatan tertentu.
9)
Penyederhanaan Pekerjaan (simplification)
Informasi analisis pekerjaan digunakan juga untuk
penyederhanaan atau spesialisasi
pekerjaan. Dengan perkembangan perusahaan dan
spesikfikasi yang mendalammengakibatkan pekerjaan – pekerjaan yang harus
dilakukan dalam suatu jabatan semakin terspsesialisasi.
10)
Penempatan (Placement)
Informasi analisis pekerjaan digunakan untuk menempatkan
para karyawan pada pekerjaan-pekerjaan yang sesuai dengan keterampilannya agar
mereka bekerja secara efektif.
11)
Peramalan dan Perekrutan
Informasi analisis pekerjaan digunakan untuk permalan dan
perekrutan tenaga kerjayang akan di butuhkan perusahaan.
12)
Orientasi dan Induksi
Informasi analisis pekerjaan digunakan untuk orientasi dan induksi bagi
karyawan baru mengenaisejarah perusahaan, hak dan kewajibannya, menginduksi dan
lainnya.
3.
Sebelum menentukan kompensasi
(gaji/upah/benefit) bagi karyawan, organisasi perlu mengadakan market analisis
terhadap kondisi di luar. Apa yang dimaksud dengan hal tersebut dan bagaimana
melakukannya ? chapter 45 hal 681
Harga pasar adalah metode
yang paling umum mengevaluasi kompensasi karyawan, termasuk gaji, jam upah, dan
bonus. Data yang akurat merupakan faktor penting bagi analis kompensasi jika
mereka mempertahankan kredibilitas dengan manajer. Menentukan tingkat pasar
yang tepat memastikan bahwa perusahaan akan menarik dan mempertahankan karyawan
yang berharga. Hal ini memungkinkan re-balancing dari rentang rata-rata sebagai
perubahan kondisi pasar. Akhirnya, data pasar diverifikasi menyediakan manajer
dengan tepat informasi yang tepat untuk mendukung diskusi dengan karyawan
mereka tentang keadilan mereka kompensasi. Namun, proses pengembangan dan
analisis data pasar adalah salah satu yang paling memakan waktu tugas Analis HR
atau Kompensasi, sering mengambil minggu usaha membosankan untuk mengevaluasi
bahkan sebagian kecil dari perusahaan pekerjaan. Sedangkan langkah-langkah
dalam menciptakan survei gaji pasar bervariasi oleh perusahaan, banyak
langkah-langkah dasar dalam proses tetap sama. Mengikuti prosedur standar dapat
membantu menjaga konsistensi dan akurasi seluruh program kompensasi perusahaan
Organisasi dalam melakukan
market analisis dilakukan atas dasar, semesteran tahunan, atau dua tahunan.
Survei biasanya jatuh ke dalam salah satu dari dua kategori: Custom dan
standar. Survei kustom adalah orang yang berusaha untuk menjawab pertanyaan
yang sangat spesifik dari pilihan sempit perusahaan sejenis Survei ini kustom
cenderung tersedia untuk, dan digunakan oleh, para peserta saja. Survei
standar, di sisi lain, sering diterbitkan setiap tahun dan mencoba untuk
menutupi kisaran yang sama dari perusahaan dan pekerjaan. Proses pengumpulan
data dan menghasilkan survei gaji membutuhkan perencanaan yang matang dan
pelaksanaan yang membutuhkan investasi ekonomi, sumber daya manusia, dan waktu.
Beberapa perusahaan melakukan survei di rumah menggunakan staf mereka sendiri
dan ahli kompensasi. Namun, sebagian besar perusahaan kontrak pihak ketiga
untuk mengumpulkan data dan melakukan nomor-berderak. Pendekatan pihak ketiga
menyediakan tingkat kemandirian yang sebagian besar peserta inginkan. Beberapa
survei gaji yang disponsori untuk menarik lebih banyak peserta dan untuk menambah
kredibilitas ke nomor. Sebuah penyedia data yang berpengalaman dalam metode
survei dan analisis statistik diharapkan untuk memadamkan berkualitas tinggi,
handal, data yang akurat. Melakukan survei gaji adalah tugas yang memakan
waktu.
Langkah – langkah dalam melakukan
analaysis market
·
Mengidentifikasi Survei Gaji untuk
Partisipasi. Itu umum untuk berpartisipasi dalam beberapa survei, terutama
untuk kurang umum pekerjaan atau untuk menghasilkan sampel yang lebih luas.
·
Berpartisipasi dalam Survei Gaji.
Setelah diidentifikasi, organisasi perlu untuk menarik informasi perusahaan ke
format perusahaan Survey dan mengirimkannya
·
Menerima dan memuat survei data. Ketika
survei kembali, saatnya untuk menggabungkan hasil ke organisasi sendiri dan
mulai perbandingan. Pencocokan pekerjaan di organisasi ke survei yang diterima
akan menjadi komponen utama dari kegiatan ini
·
Usia
data. Karena informasi yang diberikan akan mewakili berbeda "pada"
tanggal, itu diperlukan untuk membawa hasil untuk tanggal yang sama untuk
perbandingan.
·
Data
Filter. Beberapa informasi yang diberikan oleh perusahaan survei akan banyak
gunanya, seperti karena terlalu kecil sampling, sehingga akan diperlukan untuk
menghapusnya dari analisis organisasi.
·
Mengedit
data. Seringkali itu akan diperlukan untuk mengedit data yang diterima dari
perusahaan survei untuk yang lebih baik sesuai dengan organisasi .
·
Hitung
harga pasar. Ini adalah campuran dari seni dan ilmu di mana meninjau hasil, menjalankan perbandingan
perusahaan terhadap pasar dan, sering, melakukan penyesuaian berdasarkan
berbagai faktor seperti kebijakan perusahaan
·
Menghasilkan
laporan pasar tingkat. organisasi harus memberikan data yang berguna
untuk eksekutif perusahaan sehingga
mereka akan tahu jika praktik kompensasi tren ke arah yang benar dan untuk
membantu merencanakan anggaran. Manajer mendapatkan keuntungan yang besar dari
memiliki data untuk karyawan mereka tersedia untuk mendukung diskusi kompensasi
mereka atau untuk memahami dampak keuangan dari menciptakan baru pekerjaan.
·
Menghasilkan
analisis pasar tingkat. Satu-satunya cara untuk mempertahankan pendekatan yang
konsisten adalah menjaga sebuah catatan sejarah yang baik dari analisis yang
masuk ke menciptakan gaji perusahaan berkisar di tempat pertama
4.
Ada berbagai model dalam menentukan
struktur gaji dalam organisasi. Pedoman apa saja yang dapat dipakai untuk
menentukan tingkat dan struktur gaji tersebut ? Michael Amstrong mengemukakan
paling tidak ada 5 model tingkatan dan struktur gaji. Jelaskan model tersebut ?
kalau saudara mempelajari struktur gaji PNS di Indonesia model mana yang paling
dekat dengan model yang dikembangkan Amstrong ? chapter 46 hal 89
Struktur kelas dan gaji merupakan bagian penting dari sistem
penghargaan. Jika benar dirancang dan dipelihara mereka menyediakan kerangka
kerja logis yang dirancang dalam mengimplementasikan kebijakan upah organisasi.
Mereka memungkinkan organisasi untuk menentukan di mana pekerjaan harus
ditempatkan dalam hirarki, mendefinisikan membayar tingkat dan ruang lingkup untuk
kemajuan membayar, dan memberikan dasar atas mana relativitas dapat dikelola,
sama membayar dicapai dan proses pemantauan dan pengendalian pelaksanaan upah
praktek dapat berlangsung. Struktur kelas juga dapat berfungsi sebagai media
melalui mana organisasi berkomunikasi mengenai peluang karir dan gaji yang
tersedia bagi karyawan.
a. Definisi Struktur
Kelas
Struktur kelas terdiri dari urutan atau hierarki nilai, band
atau tingkat di mana kelompok pekerjaan yang luas dibandingkan dengan ukurannya
ditempatkan. Mungkin ada struktur tunggal yang berisi nilai atau band dan yang
didefinisikan oleh jumlah dan lebar (lebar adalah ruang lingkup kelas atau band
memberikan perkembangan berbayar). Atau struktur dapat dibagi menjadi beberapa
keluarga jabatan atau karir yang terdiri dari kelompok pekerjaan di mana sifat
penting dan tujuan dari pekerjaan yang serupa tetapi pekerjaan dilakukan pada
tingkat yang berbeda
b. Definisi
Struktur Gaji
Struktur gaji didefinisikan sebagai berbagai tingkat gaji untuk
pekerjaan atau kelompok pekerjaan dengan mengacu pada nilai relatif internal
mereka seperti yang ditentukan oleh evaluasi pekerjaan, untuk relativitas
eksternal yang ditetapkan oleh survei tingkat pasar dan, terkadang, untuk
tingkat dinegosiasikan pekerjaan. Ini memberikan ruang untuk perkembangan gaji
sesuai dengan kinerja, kontribusi kompetensi, atau layanan. Mungkin ada
struktur gaji tunggal yang mencakup seluruh organisasi atau mungkin ada satu
struktur untuk staf dan satu lagi untuk pekerja manual, tetapi ini menjadi kurang
umum.
Ada dalam beberapa tahun terakhir telah menjadi kecenderungan
istilah “harmonisasi” dan kondisi antara berbagai kelompok staf sebagai bagian
dari bergerak menuju status lajang. Ini terutama jelas dalam banyak organisasi
sektor publik di Inggris, didukung oleh kesepakatan nasional tentang “status
lajang”.
Direktur eksekutif kadang-kadang memperlakukan secara terpisah
di mana pahala kebijakan bagi mereka diputuskan oleh sebuah komite remunerasi
direktur non-eksekutif. Struktur Agrade menjadi struktur pembayaran ketika
membayar rentang, bracket atau sisik yang melekat pada masing-masing band,
kelas atau tingkat. Di beberapa luas banded struktur, seperti dijelaskan
dibawah, referensi poin dan zona dibayar bisa ditempatkan dalam band dan ini
menentukan kisaran gaji untuk pekerjaan yang dialokasikan untuk masing-masing
band.
c.
Prinsip-prinsip struktur kelas dan gaji (pay and grade structure)
Struktur kelas dan gaji harus:
1)
sesuai
dengan karakteristik budaya, dan kebutuhan organisasi dan karyawan;
2)
memfasilitasi
pengelolaan relativitas dan pencapaian ekuitas, konsistensi keadilan, dan
transparansi dalam mengelola gradasi dan membayar;
3)
mampu
beradaptasi dengan tekanan yang timbul dari perubahan harga pasar dan
kekurangan keterampilan;
4)
memfasilitasi
fleksibilitas operasional dan pembangunan berkelanjutan;
5)
menyediakan
cakupan sebagaimana diperlukan untuk bermanfaat, kontribusi kinerja dan
peningkatan keterampilan dan kompetensi;
6)
memperjelas
hadiah, pengembangan lateral dan kesempatan karir;
7)
dibangun
secara logis dan jelas sehingga dasar atas mana mereka beroperasi mudah dapat
dikomunikasikan kepada karyawan;
8)
memungkinkan
organisasi melakukan kontrol terhadap pelaksanaan kebijakan gaji dan anggaran.
d.
Jenis-jenis struktur
kelas dan gaji (pay and grade structure)
Jenis-jenis struktur gaji seperti yang dijelaskan di bawah ini
adalah sempit-dinilai, luas dinilai, luas banded, pekerjaan keluarga, karir dan
keluarga membayar tulang belakang. Beberapa organisasi menggunakan kurs spot
untuk semua atau beberapa karyawan mereka dan meskipun pendekatan ini bukan
merupakan struktur pembayaran, hal ini dijelaskan di bawah ini sebagai fitur
dari beberapa sistem gaji. Sistem nilai dapat diperluas dengan mengembangkan
nilai pekerjaan individu.
1)
Narrow-graded structure
Seperti digambarkan pada Gambar 1.1, struktur gaji terdiri dari
urutan nilai pekerjaan di mana pekerjaan yang bernilai setara secara luas
ditempatkan. Mungkin ada 10 atau lebih nilai dan lama terbentuk struktur,
terutama di sektor publik, dapat memiliki sebanyak 18 kelas. Kelas dapat
didefinisikan oleh braket titik evaluasi pekerjaan sehingga setiap pekerjaan
yang nilai evaluasi pekerjaan termasuk dalam braket poin untuk kelas yang akan
dialokasikan untuk kelas itu. Atau, nilai dapat didefinisikan oleh definisi
kelas atau profil, yang menyediakan informasi yang diperlukan untuk mencocokkan
pekerjaan yang ditetapkan di bawah judul faktor pekerjaan permintaan
(pencocokan analitis). Informasi ini dapat dilengkapi dengan mengacu pada
pekerjaan patokan yang telah sudah dinilai sebagai bagian dari latihan desain
struktur. Teknik “Mid-point manajemen sering digunakan untuk menganalisa dan
mengendalikan kebijakan membayar dengan membandingkan gaji yang sebenarnya
dengan titik referensi yang dianggap sebagai tingkat gaji kebijakan. "Compa-rasio
“dapat digunakan untuk mengukur hubungan antara tingkat aktual dan kebijakan
upah sebagai persentase. Jika kedua bertepatan, perusa-rasio adalah 100 persen.
Compa-analisis rasio dapat digunakan untuk menetapkan bagaimana membayar
praktek (bayar sebenarnya) membandingkan dengan kebijakan gaji (tarif untuk
orang yang layak dan kompeten dalam pekerjaan nya). Masalah dengan
sempit-gradasi struktur adalah bahwa mereka mendorong “melayang kelas”, yaitu
upgradings dibenarkan. Hal ini terjadi karena sulit untuk membedakan antara
nilai berturut-turut bahkan dengan bantuan evaluasi pekerjaan.
2)
Broad-graded structures
Struktur gaji yang dinilai berdasarkan luas, seperti yang
diilustrasikan pada Gambar 2.1, memiliki enam sampai sembilan nilai bukan 10
atau lebih nilai yang terkandung dalam sempit dinilai struktur. Mereka mungkin
termasuk “titik referensi” atau “jangkar pasar”, yang menunjukkan tingkat upah
untuk pemain yang sepenuhnya kompeten dalam kelas dan disesuaikan dengan harga pasar sesuai dengan
kebijakan “pasar sikap”. Tingkatan dan rentang gaji didefinisikan dan dikelola
dalam cara yang sama seperti sempit dinilai struktur kecuali bahwa lebar
peningkatan nilai.
Berarti bahwa organisasi kadang-kadang memperkenalkan mekanisme
untuk mengontrol kemajuan dalam kelas sehingga staf yang tidak pasti mencapai
batas membayar atasnya. Mekanisme tersedia terdiri dari:
·
Referensi
titik kontrol - lingkup disediakan untuk kemajuan sesuai dengan kompetensinya
secara bertahap ke titik referensi. Setelah itu, individu mungkin mendapatkan
bonus tunai untuk prestasi tinggi yang dapat dikonsolidasi sampai dengan
membayar maksimum untuk kelas jika tingkat prestasi tinggi yang berkelanjutan.
·
Ambang
kontrol - sebuah titik didefinisikan dalam kisaran gaji di luar yang membayar
tidak dapat meningkat kecuali individu mencapai tingkat didefinisikan
kompetensi dan prestasi.
·
Segmen
atau kontrol zona - perpanjangan kontrol threshold, yang melibatkan membagi
kelas menjadi beberapa (sering tiga) segmen atau zona. Luas dinilai struktur
yang digunakan untuk mengatasi atau setidaknya mengurangi masalah pergeseran
kelas endemik di multi-gradasi struktur. Jika nilai didefinisikan, lebih mudah
untuk membedakan mereka, dan pencocokan (membandingkan profil peran dengan
definisi kelas atau profil untuk menemukan paling cocok) menjadi lebih akurat.
Tapi mungkin sulit untuk mengontrol perkembangan dan ini akan meningkatkan
biaya operasi mereka, meskipun biaya ini bisa diimbangi dengan kontrol yang
lebih baik dari penyimpangan kelas
3)
Broad-banded structures
Luas banded struktur kompres multi-gradasi struktur menjadi
empat atau lima “band”, seperti digambarkan pada Gambar 3.1. Proses
pengembangan luas banded struktur disebut “luas banding. Dalam versi aslinya,
struktur luas banded berisi tidak lebih dari lima band, masing-masing,
biasanya, rentang 70 sampai 100 persen. Band yang tidak terstruktur dan
membayar dikelola jauh lebih fleksibel daripada struktur dinilai konvensional
(tidak ada batas dapat didefinisikan untuk kemajuan, yang tergantung pada kompetensi
dan asumsi tanggung jawab peran yang lebih luas) dan lebih banyak perhatian
diberikan untuk harga pasar yang mengatur apa yang berlaku saat itu juga
exchange untuk pekerjaan dalam band. Evaluasi pekerjaan analitik ini sering
dirasakan tidak perlu karena kemudahan yang pekerjaan dapat dialokasikan untuk
salah satu dari sejumlah kecil dari band. Perbedaan antara band luas dan nilai
yang luas adalah bahwa yang terakhir umumnya masih mengadopsi pendekatan yang
cukup konvensional untuk membayar manajemen dengan menggunakan evaluasi
manajemen pekerjaan analitis, mid point, compa-analisis rasio dan membayar
teknik matriks. Namun, struktur sering merayap masuk ini dimulai dengan titik
referensi disesuaikan dengan harga pasar sekitar yang peran yang sama dapat berkerumun.
Inilah yang kemudian diperpanjang menjadi zona untuk pekerjaan individu atau
kelompok pekerjaan, yang menempatkan batasan pada perkembangan bayar, seperti
yang diilustrasikan pada Gambar 3.2. Evaluasi kerja yang semakin digunakan
untuk menentukan batas-batas band dan untuk ukuran pekerjaan sebagai dasar
untuk memutuskan di mana titik referensi harus ditempatkan dalam hubungannya dengan harga pasar. Konsep asli
dari luas banding karena itu terkikis sebagai struktur yang lebih diperkenalkan dan evaluasi pekerjaan menjadi lebih menonjol
untuk mendefinisikan struktur dan memenuhi persyaratan pembayaran yang sama.
Zona dalam band luas mulai terlihat agak seperti kelas konvensional.
4)
Job family structures
Keluarga jabatan terdiri dari pekerjaan dalam fungsi atau
pekerjaan seperti pemasaran, operasi, keuangan, IT, SDM, administrasi atau
layanan pendukung, yang berhubungan melalui kegiatan yang dilakukan dan
pengetahuan dasar dan keterampilan yang dibutuhkan, tapi di mana tingkat
tanggung jawab , pengetahuan, keterampilan atau kompetensi level yang
dibutuhkan berbeda. Dalam struktur pekerjaan keluarga, seperti yang ditunjukkan
pada Gambar 4.1, keluarga pekerjaan yang berbeda diidentifikasi dan tingkat
yang berurutan dalam setiap keluarga didefinisikan dengan mengacu pada kegiatan
utama dilakukan dan pengetahuan dan keahlian atau kompetensi yang dibutuhkan
untuk melakukan secara efektif. Oleh karena itu mereka menentukan jalur karir -
apa yang orang harus tahu dan mampu lakukan untuk memajukan karir mereka dalam
keluarga dan untuk mengembangkan peluang karir di keluarga lain. Biasanya,
keluarga jabatan memiliki antara enam dan delapan tingkat seperti pada struktur
broadgraded. Beberapa keluarga mungkin memiliki tingkat lebih dari yang lain.
Berbeda dengan struktur keluarga karir (lihat di bawah) keluarga masing-masing
dalam struktur keluarga pekerjaan mungkin berlaku harus membayar sendiri
struktur yang memperhitungkan berbagai tingkat harga pasar antara keluarga
(“pengelompokan pasar ini kadang disebut). Tingkat atau struktur kelas juga
mungkin berbeda antara keluarga untuk mencerminkan karakteristik keluarga peran khusus. Karena
ukuran pekerjaan dan tingkat gaji dapat bervariasi antara tingkat yang sama
dalam keluarga tugas yang berbeda, mungkin tidak ada read-di antara mereka
kecuali digunakan terbuat dari evaluasi pekerjaan analitis.
5)
Career family structures
Struktur keluarga karir, seperti yang ditunjukkan pada Gambar
46,6, menyerupai struktur keluarga jabatan dalam bahwa ada beberapa yang
berbeda “keluarga”. Perbedaannya adalah bahwa dalam keluarga karir, pekerjaan
di tingkat yang sesuai di setiap keluarga karir berada dalam rentang ukuran
yang sama dan, jika skema pekerjaan analitis evaluasi digunakan, ini
didefinisikan oleh kisaran yang sama nilai. Demikian pula, rentang gaji di
tingkat yang sesuai di keluarga karir adalah sama. Akibatnya, struktur karir
adalah struktur bertingkat tunggal di mana setiap kelas telah dibagi ke dalam
keluarga. Karir struktur keluarga fokus pada pemetaan karir dan pengembangan
karir sebagai bagian dari pendekatan terpadu untuk manajemen sumber daya
manusia. Ini sama pentingnya fitur keluarga karir sebagai elemen struktur gaji,
mungkin bahkan lebih
Model
yang paling mendekati organisasi Publik ?
5.
360 Degree Feed Back Of Performance
Manajement merupakan hal – hal baru bagi organisasi. Jelaskan konsep tersebut
secara rinci, apa alasan pokok, metodologi yang digunakan, apa untung ruginya
menggunakan model tersebut. Bagaimana seandainya diterapkan dalam organisasi
public di Indonesia ?
a.
Konsep
Umpan balik 360-degree telah ditetapkan oleh lingkungan ( 1995 )
sebagai: sistematis koleksi dan umpan balik data kinerja pada seorang individu
atau kelompok berasal dari sejumlah pemangku kepentingan pada kinerja. Data
yang diperoleh biasanya dalam bentuk raitings terhadap berbagai kinerja
dimensi. Umpan balik 360-degree juga disebut sebagai multi-source penilaian
atau multi-rater umpan balik. Data kinerja dalam sebuah proses umpan balik
360-degree, seperti yang ditunjukkan pada gambar dibawah ini 5.1:
Gambar 5.1 360 degree feed back model
Data kinerja dapat dihasilkan untuk individu dari orang kepada
siapa mereka melaporkan, laporan langsung, mereka teman sebaya ( yang bisa
menjadi anggota tim dan / atau rekannya di bagian lain dari organisasi ) dan
internal dan eksternal mereka pelanggan.
Proses penilaian diri juga dapat digabungkan menggunakan untuk
keperluan perbandingan kriteria yang sama sebagai generator lain umpan balik.
Umpan balik dapat dimulai sepenuhnya oleh teman-teman (dalam tim pengaturan)
atau dengan teman-teman dan pemimpin tim. Itu juga dapat mengambil bentuk 180
derajat atau ke atas umpan balik di mana ini diberikan oleh bawahan untuk
manajer mereka. Umpan balik dapat disajikan langsung untuk individu, atau
manajer mereka, atau keduanya. Ahli konseling dan pelatihan bagi individu
sebagai hasil dari umpan balik dapat diberikan oleh anggota departemen HR atau
konsultan luar.
· Penggunaaan Umpan
Balik 360 Derajat
Umpan balik 360 derajat digunakan untuk sejumlah tujuan.
Penelitian yang dilakukan oleh Ashridge manajemen kelompok riset (Handy et al
1996) menemukan bahwa biasanya, umpan balik 360 derajat membentuk bagian dari
pengembangan diri atau manajemen program pembangunan. 17 Pengguna ditutupi oleh
survei jatuh ke dalam kelompok berikut:
ü 71 persen digunakan semata-mata untuk
mendukung pembelajaran dan
pengembangan
ü
81 persen tidak setuju
atau sangat tidak setuju bahwa 'penggunaan alami dari 360-derajat umpan balik
adalah untuk memberikan dasar untuk hadiah.
Penelitian yang dilakukan
oleh Armstrong dan Baron (1998) untuk IPD juga menemukan bahwa dengan 51
organisasi yang dicakup oleh penelitian ini terutama digunakan umpan balik 360
derajat untuk membantu dalam menilai kebutuhan pengembangan, dan sebagai dasar
untuk kinerja pembinaan. Hanya seperlima dari responden menggunakannya untuk
menentukan nilai kinerja atau membayar penghargaan
b.
Alasan Pokok
Alasan utama
untuk umpan balik 360 derajat telah
diungkapkan oleh Turnow (1993) sebagai berikut: 360-derajat kegiatan usaha tersebut sering didasarkan pada dua asumsi utama:
1)
bahwa
kesadaran ada
perbedaan antara bagaimana
kita melihat diri kita
sendiri dan bagaimana orang
lain melihat kita meningkatkan
kesadaran sendiri, dan
2)
bahwa peningkatan kesadaran
diri adalah kunci untuk performa
maksimal sebagai pemimpin, dan dengan demikian menjadi sebuah blok dasar bagi pengembangan
manajemen dan kepemimpinan
program.
London dan Beatty (1993) telah
menyarankan bahwa pembenaran untuk umpan
balik 360 derajat adalah
sebagai berikut:
1)
Umpan balik 360 derajat bisa menjadi intervensi organisasi yang kuat untuk
meningkatkan kesadaran akan pentingnya menyelaraskan perilaku pemimpin, unit kerja hasil dan harapan pelanggan, serta meningkatkan partisipasi karyawan dalam pengembangan kepemimpinan dan efektivitas unit kerja.
meningkatkan kesadaran akan pentingnya menyelaraskan perilaku pemimpin, unit kerja hasil dan harapan pelanggan, serta meningkatkan partisipasi karyawan dalam pengembangan kepemimpinan dan efektivitas unit kerja.
2)
Umpan balik 360 derajat mengakui
kompleksitas manajemen dan nilai
masukan dari berbagai sumber - itu, sudah pasti manajer seharusnya tidak menilai perilaku mereka tidak dapat mengamati, dan perilaku kepemimpinan bawahan mungkin tidak diketahui untuk manajer mereka.
masukan dari berbagai sumber - itu, sudah pasti manajer seharusnya tidak menilai perilaku mereka tidak dapat mengamati, dan perilaku kepemimpinan bawahan mungkin tidak diketahui untuk manajer mereka.
3)
Umpan balik 360 derajat meminta perhatian
terhadap dimensi kinerja yang penting yang mungkin sampai sekarang telah
diabaikan oleh organisasi.
c.
Metodologi
Metodologi yang digunakan dalam umpan balik 360 drajat biasanya
menggunakan :
1)
Kuesioner
360-derajat proses
umpan balik biasanya mendapatkan
data dari kuesioner, yang mengukur
dari perspektif yang berbeda perilaku individu terhadap
daftar kompetensi. Akibatnya, mereka meminta evaluasi.
Dimensi luas dapat merujuk pada kepemimpinan, manajemen dan pendekatan untuk bekerja. Judul yang digunakan dalam Grup Manajemen Kinerja, AOS Orbit 360-derajat kuesioner adalah:
a)
Kepemimpinan
b)
Pemain tim / mengelola orang
c)
Manajemen diri
d)
Komunikasi
e)
Visi
f)
Keterampilan organisasi
g)
Pembuatan Keputusan
h)
Keahlian
i)
Bergerak
j)
Kemampuan beradaptasi
Kepemimpinan pos, misalnya, didefinisikan sebagai: Saham 'visi
yang jelas dan berfokus untuk mencapainya. Menunjukkan komitmen terhadap misi
organisasi. Menyediakan koheren rasa tujuan dan arah, baik secara internal
maupun eksternal, memanfaatkan energi dan antusiasme staf. "
2)
Ranking
Peringkat yang diberikan oleh generator umpan balik pada skala
terhadap masing-masing pos. Ini mungkin merujuk baik untuk kepentingan dan
kinerja, seperti dalam kuesioner PILAT yang meminta mereka menyelesaikan untuk
menilai pentingnya setiap item pada skala 1 (tidak penting) sampai 6 (penting),
dan kinerja pada skala 1 (lemah di daerah ini) sampai 6 (outstanding).
3)
Pengolahan
data
Kuesioner biasanya diproses dengan
bantuan perangkat lunak yang dikembangkan dalam organisasi atau,
paling sering, yang disediakan oleh pemasok eksternal. Hal ini memungkinkan pengumpulan data dan
analisis akan selesai dengan cepat,
dengan minimum usaha dan dengan cara yang memfasilitasi grafis serta presentasi numerik.
4)
Umpan Balik
Umpan balik sering
anonim dan dapat disajikan kepada individu (paling
umum), untuk manajer individu (kurang umum) atau untuk baik individu dan manajer. Beberapa organisasi tidak mengatur umpan balik untuk menjadi anonim. Apakah atau tidak umpan balik adalah anonim tergantung pada budaya organisasi - yang lebih membuka budaya, semakin besar kemungkinan adalah sumber umpan balik untuk diungkapkan.
umum), untuk manajer individu (kurang umum) atau untuk baik individu dan manajer. Beberapa organisasi tidak mengatur umpan balik untuk menjadi anonim. Apakah atau tidak umpan balik adalah anonim tergantung pada budaya organisasi - yang lebih membuka budaya, semakin besar kemungkinan adalah sumber umpan balik untuk diungkapkan.
5)
Tindakan
Tindakan yang
dihasilkan oleh umpan balik akan
tergantung pada tujuan dari proses, yaitu pengembangan, penilaian atau membayar. Jika
tujuannya adalah terutama perkembangan, tindakan dapat diserahkan kepada individu sebagai bagian dari rencana pengembangan pribadi
mereka, tetapi perencanaan
proses dapat dibagi antara individu
dan manajer mereka jika mereka berdua memiliki akses ke
informasi. Bahkan jika data hanya pergi ke individu, dapat dibahas dalam pertemuan kajian kinerja sehingga rencana bersama dapat dibuat, dan ada banyak yang bisa dikatakan untuk mengadopsi pendekatan ini.
d. Pengembangan
dan Implementasi
Untuk mengembangkan dan menerapkan umpan balik 360 derajat
langkah-langkah yang harus diambil:
1)
Menetapkan
tujuan - adalah penting untuk mendefinisikan apa yang umpan balik 360 derajat
diharapkan dapat tercapai. Ini akan diperlukan untuk menguraikan sejauh mana
hal itu berkaitan dengan pengembangan pribadi, penilaian atau membayar.
2)
Tentukan
penerima - yang berada pada akhir penerimaan umpan balik. Ini mungkin merupakan
indikasi yang akhirnya akan dibahas setelah skema percontohan.
3)
Tentukan
siapa yang akan memberikan umpan balik -
manajer, laporan langsung, anggota tim,rekan kerja lainnya, pelanggan
internal dan eksternal. Keputusan juga harus dibuat pada apakah HR staf atau
konsultan luar harus mengambil bagian dalam membantu manajer untuk menggunakan
umpan balik. Keputusan lebih lanjut perlu dilakukan pada apakah atau tidak
umpan balik harus anonim (biasanya lebih).
4)
Tentukan
bidang pekerjaan dan perilaku yang umpan balik yang akan diberikan - ini mungkin sesuai dengan model kompetensi
yang ada atau mungkin mengambil bentuk dari pos untuk pengembangan. Model harus
sesuai dengan budaya, nilai-nilai dan jenis pekerjaan yang dilakukan dalam
organisasi.
5)
Tentukan
metode pengumpulan data - kuesioner dapat dirancang di sini atau konsultan atau
perangkat lunak penyedia kuesioner dapat diadopsi, dengan opsi kemungkinan
mengubahnya nanti untuk menghasilkan lebih cocok.
6)
Tentukan
analisis data dan presentasi - lagi, keputusan ada pada pengembanganperangkat
lunak atau menggunakan paket. Kebanyakan organisasi menginstal umpan balik 360
derajat, pada kenyataannya, membeli paket dari rumah konsultasi atau perangkat
lunak. Tetapi tujuan harus untuk menjaga ini sesederhana mungkin.
7)
Rencana
awal pelaksanaan program - diinginkan untuk percontohan proses, sebaiknya di
tingkat atas atau dengan semua manajer dalam fungsi atau departemen. Skema
percontohan perlu diluncurkan dengan komunikasi bagi mereka yang terlibat
tentang tujuan umpan balik 360 derajat,
bagaimana ia akan bekerja dan bagian mereka akan bermain. Tujuannya
adalah untuk menguraikan manfaat dan, sejauh mungkin, menghilangkan segala
ketakutan. Pelatihan dalam memberi dan menerima umpan balik juga akan
diperlukan.
8)
Analisis
hasil dari skema percontohan - reaksi dari mereka mengambil bagian dalam skema
percontohan yang harus dianalisis dan perubahan yang diperlukan untuk proses,komunikasi paket dan pelatihan.
9)
Merencanakan
dan melaksanakan program penuh - ini harus mencakup pengarahan,
berkomunikasi,pelatihan dan dukungan dari SDM dan, mungkin, para konsultan eksternal.
10)
Memantau
dan mengevaluasi - menjaga pengawasan yang sangat dekat pada implementasi
awalumpan balik, tetapi pemantauan harus terus. Ini adalah proses yang
dapatmenyebabkan kegelisahan dan stres, atau menghasilkan keuntungan praktis
kecil dalam hal pengembangandan perbaikan kinerja
e.
Keuntungan dan Kerugian
Survei yang dilakukan oleh Kelompok Manajemen Kinerja pada tahun
1997 (tidak diterbitkan) mengungkapkan bahwa responden percaya manfaat
dihasilkan dari menggunakan umpan balik 360 derajat sebagai berikut:
1)
Individu mendapatkan
perspektif yang lebih luas tentang bagaimana mereka dianggap oleh orang lain
dari sebelumnya.
2)
Peningkatan kesadaran dan
relevansi kompetensi.
3)
Peningkatan kesadaran
dengan manajemen senior bahwa mereka juga memiliki perkembangan kebutuhan.
4)
Umpan balik yang dapat
lebih diandalkan untuk manajer senior tentang kinerja mereka.
5)
Mendapatkan penerimaan
prinsip stakeholder sebagai ukuran kinerja.
6)
Mendorong umpan balik yang
lebih terbuka - wawasan baru.
7)
Memperkuat kompetensi yang
diinginkan dari bisnis.
8)
Diperoleh gambaran yang
lebih jelas kepada manajemen senior senilai nyata individu (walaupun ada
cenderung beberapa 'halo' efek sindrom).
9)
Klarifikasi untuk aspek
kinerja karyawan kritis.
10)
Membuka umpan balik dan
memberikan orang pandangan yang lebih bulat dari kinerja dari mereka
sebelumnya.
11)
Mengidentifikasi wilayah
pembangunan utama bagi individu, departemen dan organisasi secara keseluruhan.
12)
Mengidentifikasi kekuatan
yang dapat digunakan untuk keuntungan terbaik dari bisnis.
13)
Kesamaan pandangan / tim
individu / kinerja organisasi dan apa kekuatan dan kelemahan.
14)
Hal ini telah meningkatkan
kesadaran diri manajer orang tentang bagaimana mereka secara pribadi berdampak
pada orang lain - positif maupun negatif.
15)
Hal ini mendukung iklim
perbaikan yang terus menerus.
16)
Hal ini mulai memperbaiki
iklim / moral, yang diukur melalui karyawan kami pendapat survei.
17)
Fokus agenda pembangunan.
Paksa manajer lini untuk membahas pengembangan masalah.
18)
Persepsi umpan balik
sebagai lebih valid dan objektif, yang menyebabkan penerimaan hasil dan
tindakan yang diperlukan.
Tetapi mungkin terdapat beberapa masalah. Ini termasuk:
1)
Orang tidak jujur atau
memberikan umpan balik yang jujur;
2)
Orang yang diletakkan di
bawah stres dalam menerima atau memberikan umpan balik;
3)
Kurangnya tindakan setelah
umpan balik;
4)
Terlalu ketergantungan
pada teknologi;
5)
Birokrasi terlalu banyak.
Ini semua dapat akan diminimalkan jika tidak benar-benar
dihindari dengan desain yang baik , komunikasi, pelatihan dan tindak lanjut.
f.
Umpan balik 360 derajat kemungkinan besar akan berhasil
jika:
1)
Memiliki dukungan aktif
dari manajemen puncak yang sendiri mengambil bagian dalam memberikan dan
menerima umpan balik dan mendorong orang lain melakukan hal yang sama;
2)
Ada komitmen di tempat lain untuk proses
berdasarkan pengarahan, pelatihan dan pemahaman tentang manfaat bagi individu
maupun organisasi;
3)
Ada tekad nyata dengan semua pihak untuk
menggunakan data umpan balik sebagai dasar untuk pembangunan;
4)
Jenis kuesioner cocok atau
mencerminkan aspek khas dan signifikan perilaku;
5)
Jenis yang tercakup dalam kuesioner dapat berhubungan
dengan peristiwa aktual yang dialami oleh individu;
6)
Komunikasi yang
komprehensif dan baik-disampaikan dan program pelatihan diikuti;
g.
Bagaimana umpan balik 360 derajat bila diterapkan ke organisasi
public ?
Penerapan umpan balik 360 derajat dapat dilakukan di organisasi,
hal tersebut merupakan suatu mekanisme performance
appraisal atau penilaian
kinerja yang relatif obyektif yaitu dengan melibatkan berbagai pihak. Konsep
yang sangat terkenal adalah penilaian 360 derajat, di mana penilaian kinerja
dilakukan oleh atasan, bawahan, rekan sekerja, dan pengguna jasa, karena pada
prinsipnya manusia itu berpikir secara subyektif, namun dengan berpikir bersama
mampu untuk mengubah sikap subyektif itu menjadi mendekati obyektif, atau
berpikir bersama jauh lebih obyektif daripada berpikir sendiri-sendiri. Ini
adalah semangat dalam konsep penilaian 360 derajat. Tetapi Dalam proses umpan balik dapat melibatkan cukup waktu, tenaga dan, dengan demikian,
biaya yang cukup besar. Untuk mengurangi waktu dibutuhkan untuk memberikan informasi
dan menjadi lebih efisien,
organisasi public harus menggunakan komputerisasi sebagai alat untik mendukung
penilaian kinerja organisasi. misalnya, personel yang menyediakan umpan balik diberikan serangkaian
pernyataan dan diminta untuk peringkat
kinerja individu pada masing-masing dengan memasukkan respons yang tepat langsung ke
komputer.
Demikian dengan diterapkannya umpan balik 360- derajat menilai
kefektifan proses umpan balik seperti itu sangat kompleks untuk digeneralisasi.
Dalam penerapannya harus juga mempertimbangkan budaya organisasi dan bahkan
budaya suatu bangsa. Sudah waktunya organisasi publik untuk menjawab pertanyaan
pada kondisi apa dan untuk siapa proses umpan balik seperti ini bermanfaat
ketimbang melihat apakah proses itu memiliki umpan balik bagi pekerjaan. Dalam
studi longitudinal banyak sekali perubahan perilaku,orientasi umpan balik
positif,reaksi positif pada umpan balik, penyusunan tujuan, dan program.
0 komentar:
Posting Komentar
Komentarmu adalah Kepedulianmu