Kekuasaan
Kekuasaan merupakan proses yang alamiah disemua
kelompok atau organisasi. Meskipun anda mungkin sudah pernah mendengar ungkapan
power corrupt and absolute power corrupt absolutely (kekuasaan itu korup dan
kekuasaan penuh akan sepenuhnya korup).
Definisi Kekuasaan
- Kekuasaan (power) mengacu pada kemampuan A untuk mempengaruhi perilaku B sehingga B bertindak sesuai dengan keinginan A. Definisi ini mengimplikasikan sebuah potensi yang tidak perlu diaktualisasikan agar efektif dan sebuah hubungan ketergantungan. Kekuasaan boleh saja ada tetapi tidak digunakan. Karena itu kekuasaan merupakan suatu kemampuan atau potensi. Seseorang bisa saja memiliki kekuasaan tetapi tidak menjalankannya. Barangkali aspek terpenting dari kekuasaan adalah bahwa hal ini merupakan fungsi ketergantungan (dependency). Semakin besar ketergantungan B pada A , semakin besar pula kekuasaan A dalam hubungan tersebut. Ketergantungan pada gilirannya didasarkan pada alternative-alternatife yang dipersepsi oleh B dan nilai penting yang B berikan pada alternatife-alternatife yang A kendalikan
Membandingkan Kepemimpinan dan Kekuasaan
- Apa perbedaan antara kedua istilah ini. Salah satu perbedaannya terkait dengan kesesuaian tujuan. Kekuasaan tidak mensyaratkan kesesuaian tujuan hanya ketergantungan. Sebaliknya, kepemimpinan mensyaratkan keserasian antara tujuan pemimpin dan mereka yang dipimpin. Perbedaan kedua berkaitan dengan arah pengaruh. Kepemimpinan berfokus pada pengaruh kebawah kepada para pengikut. Kepemimpinan meminimalkan pola-pola pengaruh ke samping dan ke atas. Kekuasaan tidak demikian, perbedaan lain lagi terkait dengan penekanan penelitian.
Landasan
Kekuasaan
Kekuasaan
Formal
Kekuasaan formal
didasarkan pada posisi seorang individu dalam sebuah organisasi. Kekuasaan
formal dapat berasal dari kemampuan untuk memaksa atau member imbalan, atau
dari wewenang formal.
- Kekuasaan Koersif
Landasan kekuasaan koersif (coercive power) adalah rasa takut. Seseorang memberikan reaksinya terhadap kekuasaan ini karena rasa takut terhadap akibat-akibat negative yang mungkin terjadi jika ia tidak patuh. Kekuasaan koersif mengandalkan aplikasi, atau ancaman aplikasi, sanksi fisik yang menimbilkan rasa sakit, menimbulkan frustasi melalui pembatasan gerak, atau pengendalian paksa terhadap kebutuhan dasar fisiologis atau keamanan.
- Kekuasaan Imbalan
Kebalikan dari kekuaaan koersif adalah kekuasaan imbalan (reward power). Orang memenuhi keinginan atau arahan orang lain karena, dengan berbuat demikian, ia akan mendapatkan manfaat positif; karena itu, seseorang yang dapat membagikan imbalan atau pennghargaan yang dipandang orang lain bernilai akan memiliki kekuasaan atas orang lain itu. Imbalan ini bisa bersifat financial-seperti pengendalian tingkat upah, kenaikan upah, dan bonus; atau nonfinansial-termasuk pengakuan, promosi, penugasan kerja yang menarik, kolega yang ramah, dan wilayah kerja atau wilayah penjualan yang lebih disukai.
- Kekuasaan Legimitasi
Kekuasaan ini melambangkan kewenangan formal untuk mengendalikan dan memanfaatkan sumber-sumber daya organisasi.
Kekuasaan
Pribadi
- Kekuasaan karena keahlian
Kekuasaan karena keahlian (expert power) adalah pengaruh yang diperoleh dari keahlian, ketrampilan khusus, atau pengetahuan. Keahlian telah menjdai salah satu sumber pengaruh yang paling kuat karena dunia semakin berorientasi pada teknologi. Karena pekerjaan semakin terspesialisasi, kita menjadi semakin bergantung kepada para ahli untuk mecapai tujuan
- Kekuasaan Rujukan.
Kekuasaan rujukan (referent power) didasarkan pada identifikasi terhadap seseorang yang memiliki sumberv daya atau sifat-sifat personal yang menyenangkan. Jika saya menyukai, menghormati, dan mengagumi anda. Anda dapat menjalankan kekuasaan atas saya karena saya ingin menyenangkan hati anda.
Landasan
Kekuasaan Manakah yang Paling efektiff?
- Penelitian secara cukup jelas menunjukkan bahwa sumber-sumber kekuasaan yang bersifat pribadilah yang paling efektif. Kekuasaan karena keahlian maupun rujukan secara positif berkaitan dengan kepuasan karyawan terhadap penyeliaan, komitmen keorganisasian mereka, dan kinerja mereka, sedangkan kekuasaan imbalan dan legitimasi tampaknya tidak terkait secara langsung dengan hasil-hasil semacam ini. Disamping itu, salah satu sumber kekuasaan formal-kekuasaan koersif-malah bisa menjadi boomerang karena secara negative terkait dengan kepuasaan dan komitmen karyawan
Ketergantungan : Kunci Menuju Kekuasaan
- Postulat umum tentang ketergantungan
Mari kita mulai dengan sebuah postulat umum: Semakin besar ketergantungan B kepada A, semakin besar kekuasaan A atas B. ketika anda memiliki apapun yang dibutuhkan orang ain dan hanya anda seorang dirilah yang mengendalikannya, Anda membuat orang lain bergantung kepada anda, dank arena itu, anda berkuasa atasnya.
Apa yang Menyebabkan Ketergantungan?
- Nilai Penting
Jika tak seorang pun menginginkan yang anda miliki, ketergantungan pada anda tidak akan tercipta. Karena itu, untuk menciptakan ketergantungan, hal-hal yang anda control haruslah hal-hal yang dipandang penting
- Kelangkaan
Sebagaimana dinyatakan sebelumnya, jika sesuatu itu berjumlah banyak, kepemilikaan atasnya akan meningkatkan derajat kekuasaan anda. uatu sumber daya harus dilihat sebagai sesuatu yang langka guna menciptakkan ketergantungan. Ini dapat membantu menjelaskan bagaimmana para bawahan dalam sebuah organisasi yang memiliki pengetahuan penting yang terakhir ini.
- Keadaan Tak tergantikan
Semakin sedikit pengganti yang tersedia bagi suatu sumber daya, semakin besar kekuasaan yang diberikan oleh control atas sumber daya tersebut. Pendidikan yang lebih tinggi sekali lagi menyediakan contoh yang sempurna. Di universitas-universitas dimana ada tekanan yang kuat bagi tenaga pengajar untuk menerbitkan karya mereka, kita dapat mengaatakan bahwa kekuasaan seorang kepala jurusan atas seorang tenaga pengajar berkorelasi terbalik dengan banyaknya publikasi tenaga pengajar yang bersangkutan
0 komentar:
Posting Komentar
Komentarmu adalah Kepedulianmu